Bos Air Asia – Bos Air Asia Tony Fernandes menghebohkan sosial media dan berujung mendapatkan kritikan. Tony Fernandes baru-baru ini terlihat setengah bugil dan nampak pegawai sedang memijatnya saat sedang bekerja.
Seperti lansiran MediaSatu kutipan dari BBC, Tony Fernandes menuai protes usai dia memposting fotonya sedang dipijat tanpa memakai busana. Yang menjadi perhatian yaitu kejadian itu berlangsung ketika Tony sedang menghadiri rapat manajemen.
Baca Juga : Rentetan Peristiwa Oknum Polisi Gagahi Wanita Puluhan Kali
Terlihat juga dalam sebuah postingan di LinkedIn, yang saat ini mestinya telah terhapus, pengusaha itu menuliskan bahwa saat itu adalah hari minggu yang penuh himpitan. Saya mesti mencintai budaya Indonesia dan Air Asia sehingga saya bisa pijat dan bekerja saat rapat manajemen.
Wartawan telah menghubungi Air Asia dan memberikan berbagai komentar. Namun foto itu terlanjur tersebar luas dan memicu kehebohan di sosial media.
Komentar Warganet Tentang Bos Air Asia Pijat
Banyak pengguna yang memprotes keputusan Tony Fernandes untuk memposting foto itu.
Tulis salah satu warganet, sangat tidak pantas dan tidak masuk akal memposting foto begitu di saat sedang bekerja.
Timpal warganet lainnya mengatakan itu sangat tidak profesional karena sebagai seorang bos besar mestinya bisa mengerti situasi dan kondisi.
Tambah pengguna lainnya menyebutkan bos Air Asia mesti memberikan contoh etika dan budaya kerja yang bagus, bukan memamerkan tubuh dan hak istimewanya.
Orang lain ikut berkomentar, beberapa CEO mesti menjauhi LinkedIn. Saya akan merasa tidak leluasa apabila ada dalam rapat tersebut.
Tapi sebagian lainnya tidak begitu kritis dan menyebutkan bahwa ini adalah contoh yang baik mengenai bagaimana semestinya bekerja dari rumah.
Tony Fernandes (59) memiliki julukan sebagai lawan sebanding Malaysia terhadap Richard Branson. Ia menjalani pendidikan di Epsom College, salah satu sekolah dengan biaya paling besar di Inggris.
Tony Fernandes membeli perusahaan penerbangan murah Air Asia dari pemerintah Malaysia dengan nilai kurang dari satu dolar pada tahun 2001. Ia merupakan perintis mantan tim Formula Satu Catergam F1, dan juga pemegang saham terbesar Queens Park Rangers Football Club sampai Juli tahun ini.
1 komentar