Viral Penangkapan Turis Enggan Bayar Perawatan Kuku di Bali

Diposting pada

 

Viral Penangkapan Turis Enggan Bayar Perawatan Kuku di Bali

Viral Penangkapan Turis – Langkah turis asing dari Inggris dan Amerika Serikat meninggalkan Bali gagal. Dua turis wanita itu tertangkap petugas imigrasi karena mereka bertengkar dan menolak pembayaran perawatan kuku di Ombre Nails Studio, Badung.

Laporan MediaSatu, Minggu (17/12/2023), Kasatreskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura menerangkan kedua WNA sudah tertangkap petugas imigrasi. Mereka sedang tertahan di kantor imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu malam lalu (16/12/2023). Pihak berwajib sudah mengamankan kedua terduga pelaku.

AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura belum bisa memberikan keterangan soal jati diri kedua WNA itu. Kepolisian sedang mendalami keterangan terduga pelaku. Kami sedang melakukan pemeriksaan dan menggali lebih dalam terkait kasus yang terjadi.

Baca JugaKejamnya Kakek-kakek Berulang Kali Rudapaksa Siswi MI

Penangkapan kedua WNA itu berawal lantaran turis asing itu buat onar di Ombre Nails Studio pada Kamis sore lalu (14/12/2023). Salah satu WNA terduga tidak mau membayar biaya perawatan kuku sebesar 930 ribu rupiah dan melakukan kekerasan terhadap pegawai salon kuku itu.

Cuplikan tayangan keributan antara WNA dan pegawai salon itu sempat menghebohkan sosial media. Lewat video yang beredar luas, salah satu wanita mencengkram tangan kasir sambil mengeluarkan kata-kata kasar.

Kronologi Keributan Viral Penangkapan Turis yang Ngotot Tidak Mau Bayar Perawatan Kuku

Salah seorang pegawai salon, Lina Novianti (20), mengatakan keributan berawal saat salah satu turis asing enggan membayar biaya perawatan kuku. Padahal, harga itu telah termasuk dari banyaknya pelayanan yang kita berikan.

Lina Novianti menyampaikan keterangan kepada Media Satu, Jumat sore (15/12/2023), dua warga asing ini walk in, kemudian datang tanpa booking. Kami melayani dengan maksimal sesuai dengan keinginannya. Harga pertama kami patok 600 ribu rupiah. Kemudian turis itu meminta layanan lain sehingga harga bertambah. Keseluruhan harga sebesar 930 ribu rupiah.

Berdasarkan keterangan Lina, awal mulanya pegawai salon sudah memberitahukan bahwa ada tambahan biaya sesuai permintaan perawatan. Kedua WNA itu juga setuju dengan harga tersebut.

Lina mengungkapkan sejak awal mereka mengatakan tidak ada kendala dengan soal harga. Yang terpenting, kami memberikan pelayanan paling bagus.

Setelah semua selesai, kasir memberikan nota tagihan sesuai dengan kesepakatan harga yaitu 930 ribu rupiah. Tiba-tiba wanita itu menolak membayarkan dengan alasan terlalu mahal. WNA itu malah protes ke pegawai salon. Mereka malah bertanya apa saja yang kalian lakukan hingga harganya segitu.

Lina Novianti menjelaskan pertengkaran antara pegawai Ombre Nails Studio dan WNA itu terjadi. Wanita bertopi dalam tayangan cuplikan itu bersikeras tidak mau membayar harga perawatan kuku itu.

Keterangan Pemilik Salon Berikan Diskon Hingga Jadi 810 rb rupiah

Menurut keterangan Lina, jasa perawatan kuku itu kemudian kami diskon menjadi 810 ribu rupiah, namun WNA itu tetap tidak mau membayar. Sebab, mereka mengaku cuma memiliki uang 700 ribu rupiah.

Singkat ceritanya, pegawai salon menerima pembayaran sesuai harga permintaan WNA agar pertengkaran juga selesai. Namun, sontak pelanggan itu menarik lagi uang yang telah kasir terima. Tarik menarik antara kasir dengan WNA di salon tidak terhindarkan.

Lina menerangkan teman wanita yang telah berada di luar masuk kembali. Ia langsung remas tangan temannya yang di kasir sambil memaki dengan kasar. Uang yang mereka bayar diambil lagi. Keduanya tetap enggan membayar dengan harga diskon.

Kedua wanita itu mulai menyerah setelah Ombre Nails Studio mulai berdatangan warga. Lina menambahkan, harga jasa 700 ribuan rupiah itu akhirnya mereka serahkan kepada kasir. Kedua wanita itu langsung pergi.

Beberapa warga sempat berupaya menghalangi kedua wanita asing itu dan meminta menyelesaikan permasalahannya dengan pemilik salon, namum mereka malah kabur.

Lina menutup percakapan, mengutarakan ini pertama kalinya ada tamu sampai marah-marah, menjerit dan berteriak kasar. Akhirnya kami melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *