Milan, Italia – Stadio Giuseppe Meazza, atau yang juga dikenal sebagai San Siro, menjadi saksi bisu salah satu malam paling mendebarkan dalam sejarah Liga Champions pada 7 Mei 2025. Inter Milan menjamu raksasa Spanyol, Barcelona, dalam leg kedua babak semifinal. Pertemuan ini bukan sekadar perebutan tiket final, melainkan epik modern yang mempertemukan dua gaya bermain berbeda, rivalitas sarat sejarah, dan ambisi besar untuk meraih kejayaan di Eropa. Inter Milan sikat Barcelona dengan memainkan taktik formasi 3-5-2 yang terbukti sangat akurat.
Drama di San Siro : Babak Pertama yang Penuh Ketegangan
Sejak peluit kick-off dibunyikan, intensitas pertandingan langsung terasa. Inter Milan, yang bermain di hadapan pendukung sendiri, mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Pendekatan agresif ini membuahkan hasil cepat. Lautaro Martinez, sang kapten Nerazzurri, kembali menunjukkan insting gol tajamnya dengan mencetak gol pembuka di awal babak pertama, mengubah agregat menjadi 4-3 untuk keunggulan Inter. Gol tersebut semakin memanaskan suasana di stadion dan memberikan kepercayaan diri ekstra bagi skuad asuhan Simone Inzaghi.
Baca Juga : Lazio Amankan Tiga Poin Krusial Kalahkan Atalanta 1-0
Barcelona mencoba merespons, mengandalkan penguasaan bola dan pergerakan dinamis para pemain depannya. Namun, pertahanan Inter yang digalang solid oleh Alessandro Bastoni dan Francesco Acerbi tampil disiplin, membuat frustrasi para penyerang Blaugrana. Di tengah upaya Barcelona mencari gol balasan, Inter kembali menemukan celah. Pelanggaran di dalam kotak penalti Barcelona berujung pada hadiah penalti untuk Inter. Hakan Calhanoglu, dengan ketenangan khasnya, maju sebagai algojo dan sukses menjalankan tugasnya, menggandakan keunggulan Inter di babak pertama. Skor 2-0 di babak pertama membuat agregat menjadi 5-3 untuk keunggulan Inter, menempatkan mereka di posisi yang sangat menguntungkan.
Jual Beli Serangan : Inter Milan Sikat Barcelona
Memasuki babak kedua, Barcelona tampil dengan semangat yang berbeda. Hansi Flick melakukan penyesuaian taktik, mendorong para pemainnya untuk bermain lebih direct dan menekan lini pertahanan Inter lebih tinggi. Hasilnya langsung terlihat. Eric Garcia berhasil memperkecil ketertinggalan Barcelona dengan gol yang membangkitkan harapan tim tamu. Gol tersebut mengubah momentum pertandingan, dan kini giliran Barcelona yang mengendalikan permainan.
Tekanan Barcelona semakin meningkat. Dani Olmo, yang tampil impresif, berhasil mencetak gol penyama kedudukan di babak kedua. Skor 2-2 di leg kedua (agregat 5-5) membuat pertandingan kembali terbuka lebar. Giuseppe Meazza hening sejenak, terkejut dengan kebangkitan cepat Barcelona. Pertandingan berubah menjadi aksi jual beli serangan yang mendebarkan, dengan kedua tim saling berbalas serangan dalam tempo tinggi.
Klimaks dan Perpanjangan Waktu yang Mendebarkan
Saat pertandingan tampaknya akan berakhir imbang 2-2 di waktu normal, Raphinha muncul sebagai pahlawan potensial bagi Barcelona. Dengan sisa waktu hanya beberapa menit, ia berhasil mencetak gol yang membawa Barcelona unggul 3-2 di leg kedua dan membalikkan agregat menjadi 6-5 untuk keunggulan tim Catalan. Para pemain dan staf pelatih Barcelona bersorak gembira, merasa bahwa tiket final sudah dalam genggaman.
Namun, drama belum berakhir. Di momen-momen akhir injury time, Inter Milan mendapatkan kesempatan terakhir melalui situasi bola mati. Dalam sebuah kemelut di depan gawang Barcelona, Francesco Acerbi secara luar biasa berhasil mencetak gol penyeimbang 3-3 di leg kedua. Gol yang dicetak di ujung tanduk ini menyelamatkan Inter dari kekalahan dan membawa pertandingan ke babak perpanjangan waktu, dengan agregat kembali imbang 6-6. Giuseppe Meazza kembali bergemuruh, energi stadion kembali hidup.
Babak Tambahan Warnai Pertarungan Mendebarkan dan Penuh Taktik Hebat
Babak perpanjangan waktu dimulai dengan kedua tim tampak kelelahan namun tetap menunjukkan determinasi tinggi. Pertandingan tetap berjalan dalam tempo cepat, dengan peluang tercipta di kedua sisi. Akhirnya, Davide Frattesi menjadi pahlawan penentu bagi Inter Milan. Menerima umpan terukur, Frattesi menunjukkan ketenangan luar biasa untuk menaklukkan kiper Barcelona dan mencetak gol yang membawa Inter unggul 4-3 di leg kedua, sekaligus unggul agregat 7-6. Gol ini menjadi penentu karena hingga perpanjangan waktu berakhir, Barcelona tidak mampu mencetak gol balasan. Peluit panjang dibunyikan, dan Inter Milan memastikan langkah mereka ke final Liga Champions melalui kemenangan dramatis 4-3 setelah perpanjangan waktu.
Kesimpulan
Laga leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona di Giuseppe Meazza pada 7 Mei 2025 adalah tontonan yang luar biasa. Inter Milan sikat Barcelona dan keluar sebagai pemenang setelah pertarungan sengit yang akan terus menjadi perbincangan selama bertahun-tahun. Mereka kini menatap final dengan keyakinan tinggi, sementara Barcelona akan belajar dari pengalaman ini dan kembali lebih kuat di musim mendatang. Giuseppe Meazza sekali lagi membuktikan sosoknya sebagai panggung yang sempurna untuk drama sepak bola paling intens.
Statistik Pertandingan
1. Posisi : Inter Milan AET(4) (3) Vs Barcelona (3)
2. Gol Inter Milan : Lautaro Martinez (21′), Hakan Calhanoglu (45+1’PEN), Francesco Acerbi (90+3′), Davide Frattesi (99′)
3. Gol Barcelona : Eric Garcia (54′), Dani Olmo (60′), Raphinha (87′)
4. Tembakan ke Luar Gawang : Inter Milan (3) Vs Barcelona (10)
5. Tembakan ke Arah Gawang : Inter Milan (7) Vs Barcelona (10)
6. Penguasaan Bola : Inter Milan (29%) Vs Barcelona (71%)
7. Tendangan Sudut : Inter Milan (5) Vs Barcelona (7)
8. Tendangan Bebas : Inter Milan (10) Vs Barcelona (14)
9. Offsides : Inter Milan (9) Vs Barcelona (2)
10. Lemparan ke Dalam : Inter Milan (27) Vs Barcelona (31)
11. Pelanggaran : Inter Milan (14) Vs Barcelona (10)
12. Kartu Kuning : Inter Milan (5) Vs Barcelona (3)
13. Tackel : Inter Milan (18) Vs Barcelona (17)
14. Serangan : Inter Milan (92) Vs Barcelona (100)
15. Serangan Berbahaya : Inter Milan (84) Vs Barcelona (89)
1 komentar