Leicester, Inggris – King Power Stadium menjadi saksi bisu sebuah sore yang penuh drama pada 20 April 2025, ketika Leicester City menjamu Liverpool dalam lanjutan English Premier League. Pertandingan yang krusial bagi kedua tim ini berakhir dengan kemenangan tipis 0-1 untuk tim tamu, hasil yang memiliki implikasi besar bagi nasib kedua klub di musim 2024-2025 ini. Liverpool berhasil amankan poin penuh dengan memainkan taktik formasi serangan 4-2-3-1 yang terbukti cukup akurat.
Bagi Leicester City, kekalahan ini secara matematis memastikan mereka terdegradasi ke Championship, mengakhiri kiprah mereka di kasta tertinggi sepak bola Inggris untuk saat ini. Sementara itu, bagi Liverpool, tiga poin ini semakin memperkuat posisi mereka di papan atas klasemen, melanjutkan perburuan gelar yang ketat.
Baca Juga : Drama Craven Cottage, Chelsea Bangkit Taklukkan Fulham
Sejak menit pertama, tensi pertarungan sudah terasa tinggi. Leicester City yang sadar akan pentingnya meraih poin penuh di kandang untuk menjaga asa bertahan di Premier League, langsung mencoba mengambil inisiatif serangan. Dukungan penuh dari para penggemar mereka di King Power memberikan energi tambahan bagi pasukan The Foxes. Beberapa peluang sempat tercipta di awal babak pertama melalui pergerakan cepat para penyerang Leicester, namun penyelesaian akhir yang kurang klinis serta kesigapan barisan pertahanan Liverpool membuat skor tetap imbang tanpa gol.
Liverpool, yang datang dengan kekuatan penuh dan motivasi tinggi untuk mengamankan posisi mereka di papan atas, tidak tinggal diam. Meskipun menghadapi perlawanan sengit dari tim tuan rumah yang berjuang mati-matian, The Reds secara perlahan mulai mendominasi penguasaan bola dan tempo permainan. Umpan-umpan pendek yang akurat dan pergerakan tanpa bola yang cerdas menjadi ciri khas permainan Liverpool. Beberapa kali penetrasi dari sisi sayap dan kombinasi operan di lini tengah merepotkan pertahanan Leicester, namun solidnya penampilan penjaga gawang Leicester membuat upaya Liverpool belum membuahkan hasil hingga jeda turun minum.
Gol Tunggal Alexander-Arnold Pastikan Liverpool Amankan Poin Penuh
Memasuki babak kedua, jalannya pertandingan tidak banyak berubah. Leicester tetap berusaha mencari celah untuk mencetak gol pembuka, sementara Liverpool dengan sabar membangun serangan sambil tetap waspada terhadap potensi serangan balik cepat dari The Foxes. Pelatih kedua tim melakukan beberapa perubahan strategis dengan memasukkan tenaga baru dari bangku cadangan guna mengubah jalannya pertandingan.
Kebuntuan akhirnya terpecah di pertengahan babak kedua. Pada menit ke-76, Liverpool mendapatkan tendangan bebas di posisi yang cukup ideal di luar kotak penalti Leicester. Trent Alexander-Arnold, yang dikenal dengan kemampuan eksekusi bola matinya yang brilian, maju sebagai algojo. Dengan sebuah tembakan kaki kanan yang terukur dan melewati pagar betis pemain Leicester, bola meluncur deras ke pojok gawang tanpa bisa dijangkau oleh penjaga gawang tuan rumah. Gol ini disambut gegap gempita oleh para pemain dan staf pelatih Liverpool, sekaligus menjadi pukulan telak bagi Leicester City.
Setelah gol tersebut, Leicester City berusaha meningkatkan intensitas serangan mereka. Mereka tahu bahwa waktu semakin menipis dan hanya kemenangan yang bisa memperpanjang napas mereka di Premier League. Serangan-serangan sporadis dilancarkan, namun rapatnya barisan pertahanan Liverpool yang digalang oleh Virgil van Dijk dan rekan-rekannya membuat semua upaya Leicester menemui jalan buntu. Liverpool sendiri tidak mengendurkan tekanan, mereka tetap mencoba mencari gol tambahan melalui serangan balik cepat yang memanfaatkan ruang kosong di pertahanan Leicester yang mulai terbuka.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-1 tetap bertahan untuk keunggulan Liverpool. Kemenangan ini juga menjadi hasil yang sangat penting bagi Liverpool dalam upaya mereka meraih gelar Premier League musim ini. Bagi Leicester City, kekalahan di kandang sendiri juga menjadi akhir dari perjuangan mereka di Premier League musim 2024-2025 dan harus menerima kenyataan pahit untuk berkompetisi di Championship musim depan. Pertandingan ini akan menjadi kenangan sebagai momen penting dalam perjalanan kedua klub di musim yang penuh tantangan ini.
Kesimpulan
Hasil ini juga menjadi pengingat betapa ketatnya persaingan di EPL, di mana setiap poin sangat berharga, baik dalam perburuan gelar di puncak klasemen maupun perjuangan untuk bertahan di kasta tertinggi. Leicester City kini harus berbenah dan mempersiapkan diri untuk tantangan di Championship. Di sisi lain, Liverpool akan terus fokus pada pertandingan-pertandingan sisa mereka demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Statistik Pertandingan
1. Posisi : Leicester City (0) Vs Liverpool (1)
2. Gol Leicester City : –
3. Gol Liverpool : Trent Alexander-Arnold (76′)
4. Tembakan ke Luar Gawang : Leicester City (4) Vs Liverpool (12)
5. Tembakan ke Arah Gawang : Leicester City (0) Vs Liverpool (10)
6. Penguasaan Bola : Leicester City (42%) Vs Liverpool (58%)
7. Tendangan Sudut : Leicester City (1) Vs Liverpool (13)
8. Tendangan Bebas : Leicester City (7) Vs Liverpool (11)
9. Offsides : Leicester City (2) Vs Liverpool (2)
10. Lemparan ke Dalam : Leicester City (24) Vs Liverpool (28)
11. Pelanggaran : Leicester City (11) Vs Liverpool (7)
12. Kartu Kuning : Leicester City (1) Vs Liverpool (2)
13. Tackel : Leicester City (18) Vs Liverpool (17)
14. Serangan : Leicester City (100) Vs Liverpool (106)
15. Serangan Berbahaya : Leicester City (84) Vs Liverpool (89)