Viral Mahasiswa Asal Medan – Bali geger penemuan mahasiswa Elizabeth International Bali bernama Aldi Sahilatua Nababan tewas mengerikan di dalam kamar kosnya. Kepolisian menduga Aldi adalah korban pembunuhan. Tempat kejadian perkara terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Kunci Nomor 10, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo menyebutkan tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan telah melakukan autopsi terhadap jasad Aldi. Kemudian juga ada pemeriksaan tambahan yakni patologi dan toksikologi.
Kompol Losa Lusiano dalam siaran pers kepada wartawan, Rabu (22/11/2023), menerangkan saat ini kami sedang berkoordinasi dengan tim dokter Forensik. Kita sedang menunggu hasil pemeriksaan autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Baca Juga : Aktor Chow Yun Fat Marathon 21 Km di Umur 68 Tahun
Losa menambahkan jasad mahasiswa berumur 23 tahun itu baru bisa mulai autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sebab, sebelumnya kedua orang tuanya membuat surat pernyataan tidak memberikan ijin untuk melakukan autopsi terhadap jasad anaknya saat penanganan awal di Bali.
Berdasarkan keterangan Losa, pada waktu itu keluarga cuma menyetujui tindakan suntik formalin dan pengiriman jasad ke kampung halaman. Orang tua Aldi juga mengaku siap menerima segala bentuk akibat yang akan timbul di kemudian hari.
Kakak Korban Menceritakan Kronologi Viral Mahasiswa Asal Medan Tewas di Kamar Kos
Tapi orang tua Aldi mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jasad yang sebelumnya mereka buat saat tiba di Medan. Kemudian orang tuanya meminta tindakan autopsi terhadap Aldi di RS Bhayangkara Medan.
Seperti kita ketahui, Aldi tewas di kamar kosnya dengan kondisi yang mengerikan pada Sabtu (18/11/2023) sekitar jam 08.30 WITA. Kepergian Aldi juga viral usai kakaknya mengunggah permintaan keadilan dari Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kutipan dari MediaSatu, Monalisa Nababan selaku kakak korban mengungkapkan ia mengetahui informasi adiknya meninggal pada Sabtu (18/11/2023) sekitar jam 09.00 WIB. Monalisa mengaku waktu itu ia mendapat panggilan telepon dari personil kepolisian dari Polsek Kuta Selatan.
Monalisa saat wawancara di RS Bhayangkara Medan menceritakan awalnya polisi Kuta Selatan mengabarin bahwa adik saya meninggal di kamar kosnya. Setelah itu kami menghubungi kerabat di Bali untuk memastikan. Lalu sesaat kemudian, ia mendapatkan kabar adiknya tewas berlumuran darah.
Monalisa mengungkapkan kamarnya berlumuran darah, alat kelaminnya rusak semacam ada sobekan. Dari situlah keluar darah, lalu ada darah di mulut dan hidungnya juga. Terdapat luka lemban di tangan kanan dan engselnya bergeser, lantai kamar penuh darah.
Monalisa juga menyampaikan pihak keluarga mengajukan autopsi kepada pihak berwenang. Tapi, ia merasa pihak berwajib mempersulit proses tersebut.
Kakak korban menyebutkan kami merasa dipersulit dengan pernyataan dari kepolisian. Makanya kami memutuskan untuk pemulangan jasad ke Medan pada Minggu siang. Setelah jasad tiba di Medan, baru kami meminta proses autopsi. Dugaannya adik kami terbunuh secara sadis. kami berharap pihak berwenang bisa segera mengungkap kasus ini.
1 komentar